Kemampuan Dasar Vertical Rescue

Kemampuan dasar merupakan pemahaman dan keahlian yang perlu dimiliki seorang rescuer secara mendasar.

Menurunan Korban

Setiap recuer atau penolong harus memiliki kemampuan dalam menangani masalah di lapangan. Kemampuan ini dituntut kepada setiap personel agar terhindar dari bertambahnya korban jiwa saat melakukan tugas. Secara umum kemampuan dasarnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu kemampuan bekerja dalam tim dan kemampuan individu.

Kemampuan Bersama TIM

Dalam melakukan tugas pertolongan korban di lapangan tentu saja membutuhkan tim selama menjadi relawan. Hal ini dikarenakan untuk mencapai tujuan efektifitas dan efisiensi pada pencapaian tujuan pertolongan. Kemampuan bekerja dalam tim adalah :

1. Kemampuan dan Pemahaman Pengorganisasian yang mana didalamnya terdapat cara-cara untuk pembagian tugas sesuai kebutuhan di lapangan atau sesuai kapasitas penolong.
2. Kemampuan Berkomunikasi yang mana setiap relawan diperlukan untuk bisa dan mampu menjalin komunikasi yang baik selama bekerja dalam tim tersebut.

Kemampuan Individu

Selain kemampuan secara kelompok, relawan juga diperlukan untuk memiliki kemampuan secara individu. Kemampuan ini mengacu kepada kebutuhan di lapangan dan medan yang digeluti ketika melakukan pertolongan kepada korban. Jika medan ini mengacu pada lokasi dimana bersifat keberadaannya di daerah tinggi (vertical) maka personelnya tentunya harus memiliki kemampuan berada di ketinggian yang termasuk di dalamnya termasuk :

1. Pengetahuan mengenal daerah ketinggian. Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai daerah yang berada ketinggian diperlukan seorang rescuer mendalaminya secara teori dan juga praktis di medan-medan tinggi. Hal ini bisa memberikan kontribusi kepada wawasannya guna mengenal bagaimana daerah ketinggian itu dan resiko-resiko yang mungkin muncul ketika berada di sana.
2. Mampu melakukan aktifitas di daerah tinggi. Seorang rescuer perlu melatih diri untuk terbiasa beraktifitas di daerah-daerah vertikal seperti tebing, lereng, gedung atau bangunan tinggi, menara. Hal ini selain membuat seorang rescuer menjadi terbiasa dengan ketinggian dan akan melatih kemampuan untuk mengatasi ketakutanan saat berada di daerah yang tinggi.
3. Memahami teknik dan perlengkapan keselamatan diri pada daerah ketinggian. Daerah vertikal memiliki resiko tingkat tinggi sehingga perlulah seorang rescuer itu paham betul tentang berada di ketinggian tentang apa yang perlu disiapkan dan apa yang perlu dilakukan. Terkait dengan hal tersebut, rescuer sangat perlu menyiapkan perlengkapan keselamatan diri untuk menghindari terjadinya korban tambahan. Perlengkapan keselamatan sekarang ini sudah tersedia dengan berbagai kemajuan teknologinya seperi pengaman diri (hardness, helm, pakaian lapangan (wear-pack) dan lain-lainnya.
4. Kemampuan menggunakan alat komunikasi lapangan. Untuk mendukung kemampuan dalam tim, rescuer mestilah bisa menggunakan peralatan komunikasi lapangan seperti handytalky (HT).
5. Kemampuan Medis. Memang kemampuan ini bukan yang paling utama, paling tidak setiap personel memahami penanganan dengan sistem PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) yang mana di dalamnya terdapat pengetahuan tentang pemindahan korban (evakuasi) jika tidak tersedia di dekat korban orang yang berkemampuan medis khusus.